Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2014

Theater Djati : „ Mira dan Awal“

    Seoalah – olah waktu berjalan mundur hingga ke era tahun tahun 1951 , itulah nunsa yang terasa ketika memasuki aula PSBJ   FIB Unpad tempat pagelaran theater Djati. Nuansa itu dapat dilihat dengan selembaran sinopsis yang dibagikan dan karcis mengunakan EYD yang belum disempurnakan, cara berpakaian panitia penjaga karcis nya pun bergaya klasik dengan padanan   kemeja kotak2 longgar dengan dominan warna coklat yang dimasukan ke dalam celana panjang bahan. Tidak hanya itu, juga alunan lagu- lagu retro yang dinyanyikan dan diiringi dengan petikan gitar akustik mengalun lembut sebelum pertunjukan dimulai .   „ Mira dan Awal“   kedua nama ini merupakan judul sekaligus nama tokoh utama dalam pertunjukan yang dimulai pukul 11.00 WIB. Mira dan Awal dua sejoli yang memadu kasih ini mengalami kerumitan dalam kisah cintanya. Dimana Awal terlalu mencintai Mira begitu dalam sehingga ia berangapan surga itu ketika mira telah menjadi pendamping hidupnya. Akibat rasa cinta Awal yang terl

Ada apa dengan mahasiswa?

       Kalimat tanya yang menjadi judul diatas seolah menyapa kondisi dan keadaan mahasiswa saat ini, ada apa? Apa yang terjadi dengan mahasiswa? . hal itu pun dibungkus menjadi sebuah tema dalam pertunjukan kolaborasi dari beberapa jurusan yang dirangkum dalam acara “ Theatron” yang disengelarakan oleh unit kegiatan mata mawar , himasad unpad.               Acara yang dimulai pada pukul 14.00 wib ini berjalan dengan sukses dan lancar. Acara ini terdiri dari 5 rangkaian acara, 4 theater dan 1 orasi. Keempat theater tersebut yakni : mata mawar ( sastra jerman), Panguyuban BFLA ( sastra Inggris), TEPAS ( sastra sunda), Masih Lekru ( sastra rusia), Theater Djati ( sastra Indonesia).  Seluruh penampilan dari rangkaian acara ditampilkan dengan ciri khas tersendiri dari masing – masing pengisi acara. Mereka menafsirkan keadaan mahasiswa saat ini dari berbagai macam sudut pandang  sehingga memperkaya penonton akan pemaknaan mahasiswa saat ini. Mulai dari satire – satire ke