Langsung ke konten utama

Postingan

der Gast

Sekejap saja terasa... Tak perlu tanda tanya... Tak perlu penyesalan,, Tak perlu pengandaian apalagi kenangan Sekejap yang tak berarti....

Terima kasih NTT Youth Project

Rasa syukur terus ku panjatkan jikala aku mengingat acara “Temu Komunitas Pemuda se Jabar” yang disegelarakan oleh PCMI 23-24 April 2015. Pada acara tersebut aku diberi kesempatan untuk mewakili NTT Youth Project yang baru dua minggu aku ikuti. Aku rasa Allah mempunyai caranya sendiri semua begitu terasa cepat terbukanya pintu-pintu yang menambah wawasan akan cita-cita baru ku untuk bekerja ranah Non Goverment Organization.                  Acara tersebut dihadiri oleh 22 komunitas. Tiap - tiap komunitas mempunyai visi dan misi nya masing-masing. Tiap komunitas mempresentasikan kegiatanya kami sebagian pendengar turut merasakan semangat yang terpancar. Dan pada saat itu kalau kata Unan, aku merasa bagaikan butiran tapioka. Presentasi komunitas digelar hingga larut malam ide-ide cerdas dan bermanfaat bergema di aula flamboyan hotel Baltika, Bandung. Meski acara tak sesuai dengan susunan acara yang tel...

Theater Djati : „ Mira dan Awal“

    Seoalah – olah waktu berjalan mundur hingga ke era tahun tahun 1951 , itulah nunsa yang terasa ketika memasuki aula PSBJ   FIB Unpad tempat pagelaran theater Djati. Nuansa itu dapat dilihat dengan selembaran sinopsis yang dibagikan dan karcis mengunakan EYD yang belum disempurnakan, cara berpakaian panitia penjaga karcis nya pun bergaya klasik dengan padanan   kemeja kotak2 longgar dengan dominan warna coklat yang dimasukan ke dalam celana panjang bahan. Tidak hanya itu, juga alunan lagu- lagu retro yang dinyanyikan dan diiringi dengan petikan gitar akustik mengalun lembut sebelum pertunjukan dimulai .   „ Mira dan Awal“   kedua nama ini merupakan judul sekaligus nama tokoh utama dalam pertunjukan yang dimulai pukul 11.00 WIB. Mira dan Awal dua sejoli yang memadu kasih ini mengalami kerumitan dalam kisah cintanya. Dimana Awal terlalu mencintai Mira begitu dalam sehingga ia berangapan surga itu ketika mira telah menjadi pendamping hidupnya...

Ada apa dengan mahasiswa?

       Kalimat tanya yang menjadi judul diatas seolah menyapa kondisi dan keadaan mahasiswa saat ini, ada apa? Apa yang terjadi dengan mahasiswa? . hal itu pun dibungkus menjadi sebuah tema dalam pertunjukan kolaborasi dari beberapa jurusan yang dirangkum dalam acara “ Theatron” yang disengelarakan oleh unit kegiatan mata mawar , himasad unpad.               Acara yang dimulai pada pukul 14.00 wib ini berjalan dengan sukses dan lancar. Acara ini terdiri dari 5 rangkaian acara, 4 theater dan 1 orasi. Keempat theater tersebut yakni : mata mawar ( sastra jerman), Panguyuban BFLA ( sastra Inggris), TEPAS ( sastra sunda), Masih Lekru ( sastra rusia), Theater Djati ( sastra Indonesia).  Seluruh penampilan dari rangkaian acara ditampilkan dengan ciri khas tersendiri dari masing – masing pengisi acara. Mereka menafsirkan keadaan mahasiswa saat ini dari berbagai macam sudut pandang...

Holy shit man, I think I just had an intellectual orgasm!

  “Eeeits hati – hati ya.. jangan langsung mengasosiasikan kata “orgasm” ke konteks seks   karena ini enggak ada hubungannya sama sekali dengan seks kok hha”,ceritanya itu asumsi si penulis ke pembaca. Terus asumsi si penulis di bales sama pembaca yang baik hati   „Eeh emang siapa juga yang bilang itu seks yee..“. Hha   Ok ok sebenrenya bukan maksud mau nuduh pembaca bakal mikir yang engak – engak soalnya biasanya sih   kata „ orgasm“ itu sering banget kita kata itu ditemenin sama kata “seks” #mereun~ . Ok berantemnya udahan dulu yaaa~ soalnya I wanna give you some informations   tentang definisi intellectual orgasm:   1. to enjoy a high- level or intelligent conversation to the maximum. 2. When you hear something that is so profound, brilliant, or novel, that it blows your mind..   Sekarang udah tau donk artinya cieee..   Nah definisi itu baru aja di copas dari urbandictionary.com :D. lanjut leadnya udah kepanjangan itu~ kita masuk ke ...