Langsung ke konten utama

Ada apa dengan mahasiswa?



       Kalimat tanya yang menjadi judul diatas seolah menyapa kondisi dan keadaan mahasiswa saat ini, ada apa? Apa yang terjadi dengan mahasiswa? . hal itu pun dibungkus menjadi sebuah tema dalam pertunjukan kolaborasi dari beberapa jurusan yang dirangkum dalam acara “ Theatron” yang disengelarakan oleh unit kegiatan mata mawar , himasad unpad.


 
            Acara yang dimulai pada pukul 14.00 wib ini berjalan dengan sukses dan lancar. Acara ini terdiri dari 5 rangkaian acara, 4 theater dan 1 orasi. Keempat theater tersebut yakni : mata mawar ( sastra jerman), Panguyuban BFLA ( sastra Inggris), TEPAS ( sastra sunda), Masih Lekru ( sastra rusia), Theater Djati ( sastra Indonesia).  Seluruh penampilan dari rangkaian acara ditampilkan dengan ciri khas tersendiri dari masing – masing pengisi acara. Mereka menafsirkan keadaan mahasiswa saat ini dari berbagai macam sudut pandang  sehingga memperkaya penonton akan pemaknaan mahasiswa saat ini.

Mulai dari satire – satire keseharian akan kehidupan mahasiswa yang ringan namun cerdas yang . Kemudian pengaruh senior yang bisa berdampak positive ataupun negative kepada juniornya. Tak luput juga balada kisah akademisi yang hanya lantang dan berani di dalam kelas saja dan ciut serta takut di kehidupan nyata. Tak ketinggalan juga kisah kasih kaula muda yang akrab dengan mahasiswa serta sentilan yang menyadarkan kita akan pentingnya menjaga lingkungan dan diakhir mahasiswa diingatkan pula untuk mencintai tanah airnya.

Dari sekian pertunjukan dashyat tersebut, aku tersentuh dan serasa  hati ini tertampar begitu hebat oleh drama, bagian dari karya sastra, yang diperankan denga sepenuh jiwa sehingga terasa di hati ini.  “mahasiswa” itulah judul drama yang dipentaskan oleh theater Djati. pesan dari drama ini terlalu berharga untuk dilupakan sehingga membuatku ingin mendokumentasikan segala pemikiran dan perasaan ku setelah menyaksikan drama tersebut.

Theater Djati menyelipkan pesan yang mendalam didalam penampilanya yang mana mahasiswa sebagai kaum intelegensia yang karab dengan kata, teori dan buku – buku serta bahasa  dan istilah yang tak membumi, sehingga orang awam pun tak mampu memahami tiap – tiap perkataanya. Dengan segala ego atas kepandaiannya, mahasiswa berani, lantang dan beringas dalam menyuarakan kata – tiap kata ketika di dalam kelas. Bak laksana peperangan kata – kata itu beradu dari tiap tiap mulut yang melontarkannya, betapa hebatnya seorang mahasiwa.

Akan tetapi semua kehebatan itu hanya semu ketika hanya berwujud kata. hal itu dibuktikan ketika menghadapi kehidupan yang sebenarnya dalam artian setelah kuliah, kata dalam setiap teori yang ada saja tak cukup menyelesaikan persoalan yang ada, istilah – istilah yang sangat artificial tak bisa diterima khalayak banyak. Kesombongan akan kepintaran di bangku perkuliahan tak dibutuhkan. Bertindak dan berbuat seseuatu itulah yang dibutuhkan.. bertindak berdasarkan apa yang telah diajarkan ketika kuliah.. 



“ada tapi diam, keluar – keluar” kata kata itu terus dilontarkan kepada pemain yang berperan sebagai mahasiswa yang sendang terkejut, kaget dan takut melihat kehidupan yang sebenarnya yang jauh dari buku dan teori di kelas. Tindak tanduk mahasiswa mulai dinanti masyarakat denga kata “ keluar – keluar” keluar dari dunia ide mu! Keluar dan lakukan lah sesuat yang bermanfaatbagi khalayak banyak wahai mantan mahasiswa...“ ada tapi diam“, jangan diam saja, kamu paham kaum mengerti akan permasalahan bangsa ini, ayo lakukan sesuatu jangan diam saja!!!  Seluruh rakyat menunggu tindak tanduk mu wahai mantan mahasiswa... kau begitu digadang gadang akan predikat „ agen perubahan“ mana aksi cerdas mu! Buktikan bahwa kau bisa menjadi harapan bangsa....
             
Kata "keluar - keluar“ seakaan menyiyir diri ini untuk segera lulus dari zona nyaman kampus ini,.. terus dan terus mengusik hati dan pikiran ini.... pertunjukan seperti inilah yang aku senangi yang mana ketika pertunjuka itu usai ada sesuatu yang menyegarkan sekaligus mengelisahkan hati dan pikiran ini...theatron pelepas daharga ditengah kehausan akan ilmu yang memburu... sungguh delapan ribu rupiah yang mengetarkan! bravo mata mawar himasad unpad!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjadi Tuan Rumah di Rumah Sendiri

“ ku lihat ibu pertiwi sedang bersusah hati, air matanya berlinang emas intan yang kau kenang…    kini ibu sedang lara merintih dan berdoa…”              Penggalan dari bait-bait lagu Ibu pertiwi ini cukup mempresentasikan keadaan Indonesia sekarang. Di tengah rancana kenaikan harga BBM, Indonesia kini sedang merintih dan berdoa. Cukup miris di negara yang kaya akan minyak bumi ini. Namun, mengalami kendala dalam mencukupi kebutuhan akan BBM. Sehingga untuk dapat menikmati tiap tetes BBM terutama untuk masyarakat kecil. Diperlukan subsidi yang mana, subsidi BBM tersebut kini dirasa sangat berat dipenuhi pemerintah tahun ini. Mengingat defisit APBN akan bertamabah akibat kenaikan harga minyak dunia. Jika kebijakan subsidi tidak dikurangi, menyebabkan kenaikan harga BBM yang sangat memperngaruhi segala aspek perekonomian rakyat dari sektor kecil hingga besar. Seperti yang kita ketahui sampai saat ini Indonesia masih...

Asumsi Negative itu Bersembunyi di Balik Rasis

“Siapa kau? Kau   berbeda dari ku! Aku lebih baik dari mu!   Kau mengambil kekuasaan ku! Ini daerah ku! Pergi kau! Kau buruk!“ Asumsi negativ semakin liar dan menjadi – jadi menghantui hati dengan segala ketakutannya, ia mengangap yang berbeda sebagai ancaman bahkan musuh yang harus dilawan. Asumsi negativ itu bergejolak hebat di dalam dada. Kemudian diterjemahkan menjadi tindakan negativ sebagai  bentuk perlindungan diri dari segala ketakutan dan   ancaman . Ironisnya ketakutan dan ancaman itu diciptakan sendiri. „ Mengapa engkau begitu? Apa aku buruk?mengapa engkau menilaiku dari penampilan ku saja? Apa perbedaan ku dengan mu ini membuatku menjadi rendah dari mu? Hey! Kelahiran tidak bisa memilih!  Pertanyaan itu terus berkembang di pikiran si korban yang menjadi objek dari tindakan negative.Sialnya  korban terkadang kerap terjerat atau mempercayai konstruksi budaya yang sengaja dibuat untuk merendahkan derajat dan martabat si korban ...

Jiwa Seni Bersemayam di Istana Bogor

Atmosfir seni begitu kental terasa   dengan   ratusan   karya seni rupa seolah menyapa   dengan bahasa keindahan . Itulah yang terasa ketika   memasuki Istana Bogor yang memiliki luas sekitar 28, 86   hektar.   Koleksi seni rupa tidak hanya menghiasi bagian dalam istana saja tetapi tersusun indah di tiap sudut taman yang menyatu dengan keasrian taman istana bogor . Istana Bogor tidak hanya menjadi latar peristiwa bersejarah di Indonesia, melainkan dapat juga menjadi galeri seni yang bernilai tinggi.   Koleksi benda – benda seni yang ada di Istana Bogor sebanyak   952   karya yakni 520   lukisan , 216   patung, 196 keramik dan benda seni lainnya. Karya – karya seni rupa yang ada di istana bogor bukan lah sembarang karya, pencipta karya seni tesebut merupakan maestro dalam dan luar negeri.     Istana Bogor juga mempunyai keunikan lain yang tidak dipunyai oleh istana kepresidenan lainnya. Ter...