Langsung ke konten utama

Terima kasih NTT Youth Project





Rasa syukur terus ku panjatkan jikala aku mengingat acara “Temu Komunitas Pemuda se Jabar” yang disegelarakan oleh PCMI 23-24 April 2015. Pada acara tersebut aku diberi kesempatan untuk mewakili NTT Youth Project yang baru dua minggu aku ikuti. Aku rasa Allah mempunyai caranya sendiri semua begitu terasa cepat terbukanya pintu-pintu yang menambah wawasan akan cita-cita baru ku untuk bekerja ranah Non Goverment Organization.
                Acara tersebut dihadiri oleh 22 komunitas. Tiap - tiap komunitas mempunyai visi dan misi nya masing-masing. Tiap komunitas mempresentasikan kegiatanya kami sebagian pendengar turut merasakan semangat yang terpancar. Dan pada saat itu kalau kata Unan, aku merasa bagaikan butiran tapioka. Presentasi komunitas digelar hingga larut malam ide-ide cerdas dan bermanfaat bergema di aula flamboyan hotel Baltika, Bandung. Meski acara tak sesuai dengan susunan acara yang telah dibagikan. Akan tetapi essensi dari acara ini sungguh terasa dan bermanfaat bagi NTT YP atau pun saya pribadi
Seusai presentasi dan acara resmi ditutup banyak dari peserta yang saling terinspirasi satu sama lain, saling bertanya lebih jauh dan berbagi informasi. Pekatnya malam tak mengalahkan semangat kami untuk beriskusi satu sama lain yang berlanjut di warung pinggir jalan dekat hotel sebari mengisi perut. Selayaknya pemuda pada umumnya setelah berdiskusi entah pengaruh susu segar yang kami minum suasana pun berubah menjadi penuh canda dan tawa. Aku merasa hidup ku seimbang, disatu sisi kami membicarakan hal yang berbobot dan disisi lain tertawa bebas dan berselfie ria. Kami begitu menikmati masa muda dengan penuh suka cita. Malam itu tepat sekali jika dinamakan malam keakraban.
Keesokan harinya aku bagaikan berada dihadapan meja makan yang terletak berbagai macam makanan kesukaan yang bisa kita cicipi semuanya, begitulah kiranya  ketika FGD terlaksana. Dengan bebas aku menghampiri kerumunan-kerumunan orang yang tengah membicarakan berbagai macam hal yang berbeda mulai dari tentang pendidikan, lingkungan, kesetraan gender, kewirausahaan, pembelaan HAM dll. Semua keragaman tersebut memiliki satu nafas mulai yakni untuk menolong sesama dan menebar ilmu yang bermanfaat bagi yang membutuhkan dengan kemampuan dan keahlian yang tiap-tiap komunitas miliki. Semua komunitas berbagi pengalaman, informasi bahkan jaringan tak jarang juga terciptanya kerjasama antar komunitas yang memiliki visi dan misi yang beririsan. Disini aku merasakan begitu mudahnya tiap-tiap orang  memberbagi informasi meski baru berkenalan.
Tak sia-sia aku mengikuti acara ini secara pribadi wawasanku, teman bertambah, dan secara organisasi, NTT YP mendapatkan tawaran kerjasama dari beberapa lembaga tak jarang pula ada turut serta memberikan donasi. Setelah mengikuti acara tersebut aku pun tersadar kalau NTT YP tidak sendiri ada banyak pula komunitas-komunitas yang lainnya yang mengalami kendala yang sama dari berbagai tantangan yang ada. Jika mereka bisa bertahan dan mewujudkan visi dan misinya begitu juga kita. NTT YP pasti bisa melalui segala tantangan yang ada bersama. Dan terakhir terimakasih NTT Youth Project telah memberikan ku kesempatan mengikuti acara ini, Terimakasih PCMI yang telah menyengelarakan acara ini dan tak lupa juga terimakasih kepada 22 komunitas se Jabar yang telah turut serta dalam acara ini. Kalian sungguh menginspirasi virus-virus kebaikan yang kalian sebarkan berhasil merasuk kemudian bersemayam dengan sempurna kedalam diri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Holy shit man, I think I just had an intellectual orgasm!

  “Eeeits hati – hati ya.. jangan langsung mengasosiasikan kata “orgasm” ke konteks seks   karena ini enggak ada hubungannya sama sekali dengan seks kok hha”,ceritanya itu asumsi si penulis ke pembaca. Terus asumsi si penulis di bales sama pembaca yang baik hati   „Eeh emang siapa juga yang bilang itu seks yee..“. Hha   Ok ok sebenrenya bukan maksud mau nuduh pembaca bakal mikir yang engak – engak soalnya biasanya sih   kata „ orgasm“ itu sering banget kita kata itu ditemenin sama kata “seks” #mereun~ . Ok berantemnya udahan dulu yaaa~ soalnya I wanna give you some informations   tentang definisi intellectual orgasm:   1. to enjoy a high- level or intelligent conversation to the maximum. 2. When you hear something that is so profound, brilliant, or novel, that it blows your mind..   Sekarang udah tau donk artinya cieee..   Nah definisi itu baru aja di copas dari urbandictionary.com :D. lanjut leadnya udah kepanjangan itu~ kita masuk ke   cerita yang direpresentasikan oleh judul y

Cara KOMPAS Menjaga Keobjektivitasan Berita Pemilu 2014

Puncak dari pesta demokrasi rakyat Indonesia semakin dekat. Berita akan kedua kandidat begitu deras di media masa. Keberpihakan beberapa media terhadap salah   satu   kandidat pilpres pun semakin terbaca oleh publik , baik dari penyajian berita yang tidak objektif dan berimbang ataupun terlibatnya pemilik media tersebut sebagai tim sukses.   Hal itu membuat penikmat produk media mulai skeptis & terprovokasi akan banyaknya informasi yang disajikan oleh berbagai macam   media . Lantas bagaimana dengan sikap koran harian KOMPAS dalam menjaga keobjektivitasan beritanya? Pada acara pelatihan dan seminar " Pemilu &Peran media " disegelarakan oleh Kompas Kampus di Bandung (12/09/14). Pada sesi tanya jawab   saya berkesempatan untuk melontarkan pertanyaan tersebut kepada Budiman Tanurajo, wakil pemimpin redaksi harian Kompas, Sumber : @bem_unpad Beliau   menjelaskan bahwasannya kompas memberikan hak yang sama akan porsi berita & foto dari kedua kandidat p

Ada apa dengan mahasiswa?

       Kalimat tanya yang menjadi judul diatas seolah menyapa kondisi dan keadaan mahasiswa saat ini, ada apa? Apa yang terjadi dengan mahasiswa? . hal itu pun dibungkus menjadi sebuah tema dalam pertunjukan kolaborasi dari beberapa jurusan yang dirangkum dalam acara “ Theatron” yang disengelarakan oleh unit kegiatan mata mawar , himasad unpad.               Acara yang dimulai pada pukul 14.00 wib ini berjalan dengan sukses dan lancar. Acara ini terdiri dari 5 rangkaian acara, 4 theater dan 1 orasi. Keempat theater tersebut yakni : mata mawar ( sastra jerman), Panguyuban BFLA ( sastra Inggris), TEPAS ( sastra sunda), Masih Lekru ( sastra rusia), Theater Djati ( sastra Indonesia).  Seluruh penampilan dari rangkaian acara ditampilkan dengan ciri khas tersendiri dari masing – masing pengisi acara. Mereka menafsirkan keadaan mahasiswa saat ini dari berbagai macam sudut pandang  sehingga memperkaya penonton akan pemaknaan mahasiswa saat ini. Mulai dari satire – satire ke