Langsung ke konten utama

Dialektika Hati




Aku terjebak di dalam alam pikiran ku sendiri
Ketika kata seandainya, kalau saja,jikalau
Selalu menjadi pembuka di awal kalimat.

Hati terluka begitu perih
Kekhawatiran terlalu mencekam
Dikala membayangkan kemungkinan terburuk

Perasaan indah menjajah hati
 Kebahagiaan menguasai diri
Dikala membayangkan kemungkinan yang terbaik

Kehampaan begitu hambar dihati
 Kebimbangan jiwa yang penuh tanya
Dikala tak satupun ku memikirkan kemungkinan - kemungkinan itu

Tak tau ku mana yang pasti dalam rekaan - rekaan itu
Masa depan hanyalah rahasia Ilahi..

Duhai hati yang selalu begejolak....
Apa yang kau cari? dan apa yang kau mau?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Film Wan An, Kematian sebagai lelucon

          Memandang Tji yang masih tertidur pulas sambil tersenyum tulus, itulah yang dilakukan Ing sebagai syukur kepada Tuhan atas karunia Nya karena masih diberikan kesempatan untuk melanjutkan hidup bersama   di dunia   ini. dengan segala syukur pasangan lansia ini menikmati hidup di dalam bayang - bayang kematian yang terus menghantui. Wan an dalam bahasa Indonesia berarti selamat malam.   Kata yang berasal dari bahasa Cina ini merupakan judul dari film pendek narasi fiksi   karya Yandy Laurens . Tji dan Ing tokoh utama dalam   yang diperankan oleh Hengky Soelaiman dan Maria Oentoe   sebagai   suami istri   keturunan etnis Cina . Pengunaan Wan An sebagai motiv dapat diartikan sebagai kata perpisahan. Dikala malam menjelang jika, salah satu dari mereka tidur dan tak akan terbangun kembali maka, Wan an adalah salam perpisahan yang mereka ucapkan Sepasang suami istri ini menghabisakan ...

Asumsi Negative itu Bersembunyi di Balik Rasis

“Siapa kau? Kau   berbeda dari ku! Aku lebih baik dari mu!   Kau mengambil kekuasaan ku! Ini daerah ku! Pergi kau! Kau buruk!“ Asumsi negativ semakin liar dan menjadi – jadi menghantui hati dengan segala ketakutannya, ia mengangap yang berbeda sebagai ancaman bahkan musuh yang harus dilawan. Asumsi negativ itu bergejolak hebat di dalam dada. Kemudian diterjemahkan menjadi tindakan negativ sebagai  bentuk perlindungan diri dari segala ketakutan dan   ancaman . Ironisnya ketakutan dan ancaman itu diciptakan sendiri. „ Mengapa engkau begitu? Apa aku buruk?mengapa engkau menilaiku dari penampilan ku saja? Apa perbedaan ku dengan mu ini membuatku menjadi rendah dari mu? Hey! Kelahiran tidak bisa memilih!  Pertanyaan itu terus berkembang di pikiran si korban yang menjadi objek dari tindakan negative.Sialnya  korban terkadang kerap terjerat atau mempercayai konstruksi budaya yang sengaja dibuat untuk merendahkan derajat dan martabat si korban ...

Holy shit man, I think I just had an intellectual orgasm!

  “Eeeits hati – hati ya.. jangan langsung mengasosiasikan kata “orgasm” ke konteks seks   karena ini enggak ada hubungannya sama sekali dengan seks kok hha”,ceritanya itu asumsi si penulis ke pembaca. Terus asumsi si penulis di bales sama pembaca yang baik hati   „Eeh emang siapa juga yang bilang itu seks yee..“. Hha   Ok ok sebenrenya bukan maksud mau nuduh pembaca bakal mikir yang engak – engak soalnya biasanya sih   kata „ orgasm“ itu sering banget kita kata itu ditemenin sama kata “seks” #mereun~ . Ok berantemnya udahan dulu yaaa~ soalnya I wanna give you some informations   tentang definisi intellectual orgasm:   1. to enjoy a high- level or intelligent conversation to the maximum. 2. When you hear something that is so profound, brilliant, or novel, that it blows your mind..   Sekarang udah tau donk artinya cieee..   Nah definisi itu baru aja di copas dari urbandictionary.com :D. lanjut leadnya udah kepanjangan itu~ kita masuk ke ...